Surat Al-Mulk Ayat 1-30, Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya
Jakarta – Surat pertama dalam Juz 29 adalah Surat Al-Mulk. Surat ini terdiri dari 30 baris dan berada di urutan ke-67 di antara surat-surat yang ada di dalam mushaf Al-Qur’an.
Dalam Tafsir Al-Misbah Volume 14, M. Quraish Shihab menawarkan alternatif nama lain untuk surat Al-Mulk yang diturunkan oleh Nabi SAW. Diantaranya adalah Surat Tabaraka Al-Mulk, Surat Al-Munjiyah (penyelamat), Surat Al-Mani’ah (penghalang), dan Surat Tabaraka Alladzi Biyadihi Al-Mulk.
Surah Al-Mulk Verses 1-30
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ
Bacaan latin: Tabārakal-lażī biyadihil-mulk(u), wa huwa ‘alā kulli syai’in qadīr(un).
Artinya: Maha Berkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
Bacaan latin: Allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā(n), wa huwal-‘azīzul-gafūr(u).
Artinya: yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ
Bacaan latin: Allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā(n), mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut(in), farji’il-baṣara hal tarā min fuṭūr(in).
Artinya: (Dia juga) yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih ketidakseimbangan sedikit pun. Maka, lihatlah sekali lagi! Adakah kamu melihat suatu cela?
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ
Bacaan latin: Ṡummarji’il-baṣara karrataini yanqalib ilaikal-baṣaru khāsi’aw wa huwa ḥasīr(un).
Artinya: Kemudian, lihatlah sekali lagi (dan) sekali lagi (untuk mencari cela dalam ciptaan Allah), niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu dengan kecewa dan dalam keadaan letih (karena tidak menemukannya).
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ
Bacaan latin: Wa laqad zayyannas-samā’ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujūmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ‘ażābas-sa’īr(i).
Artinya: Sungguh, Kami benar-benar telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang, menjadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat pelempar terhadap setan, dan menyediakan bagi mereka (setan-setan itu) azab (neraka) Sa’ir (yang menyala-nyala).
وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Bacaan latin: Wa lil-lażīna kafarū birabbihim ‘ażābu jahannam(a), wa bi’sal-maṣīr(u).
Artinya: Orang-orang yang kufur kepada Tuhannya akan mendapat azab (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.
اِذَآ اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِيَ تَفُوْرُۙ
Bacaan latin: Iżā ulqū fīhā sami’ū lahā syahīqaw wa hiya tafūr(u).
Artinya: Apabila dilemparkan ke dalamnya (neraka), mereka pasti mendengar suaranya yang mengerikan saat ia membara.
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ كُلَّمَآ اُلْقِيَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيْرٌۙ
Bacaan latin: Takādu tamayyazu minal-gaiẓ(i), kullamā ulqiya fīhā faujun sa’alahum khazanatuhā alam ya’tikum nażīr(un).
Artinya: (Neraka itu) hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaganya bertanya kepada mereka, “Tidak pernahkah seorang pemberi peringatan datang kepadamu (di dunia)?”
قَالُوْا بَلٰى قَدْ جَاۤءَنَا نَذِيْرٌ ەۙ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ كَبِيْرٍ
Bacaan latin: Qālū balā qad jā’anā nażīr(un), fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai'(in), in antum illā fī ḍalālin kabīr(in).
Artinya: Mereka menjawab, “Pernah! Sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(-nya) dan mengatakan, ‘Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun'” (Para malaikat berkata,) “Kamu tidak lain hanyalah (berada) dalam kesesatan yang besar.”
وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
Bacaan latin: Wa qālū lau kunnā nasma’u au na’qilu mā kunnā fī aṣḥābis-sa’īr(i).
Artinya: Mereka juga berkata, “Andaikan dahulu kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), tentulah kami tidak termasuk ke dalam (golongan) para penghuni (neraka) Sa’ir (yang menyala-nyala).”
فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
Bacaan latin: Fa’tarafū biżambihim, fasuḥqal li’aṣḥābis-sa’īr(i).
Artinya: Mereka mengakui dosanya (saat penyesalan tidak lagi bermanfaat). Maka, jauhlah (dari rahmat Allah) bagi para penghuni (neraka) Sa’ir (yang menyala-nyala) itu.
اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ
Bacaan latin: Innal-lażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrun kabīr(un).
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya dengan tanpa melihat-Nya akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ
Bacaan latin: Wa asirrū qaulakum awijharū bih(ī), innahū ‘alīmum biżātiṣ-ṣudūr(i).
Artinya: Rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ ࣖ
Bacaan latin: Alā ya’lamu man khalaq(a), wa huwal-laṭīful-khabīr(u).
Artinya: Apakah (pantas) Zat yang menciptakan itu tidak mengetahui, sedangkan Dia (juga) Maha Halus lagi Maha Mengetahui?
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Bacaan latin: Huwal-lażī ja’ala lakumul-arḍa żalūlan famsyū fī manākibihā wa kulū mir rizqih(ī), wa ilaihin-nusyūr(u).
Artinya: Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ
Bacaan latin: A’amintum man fis-samā’i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa’iżā hiya tamūr(u).
Artinya: Sudah merasa amankah kamu dari Zat yang di langit, yaitu (dari bencana) dibenamkannya bumi oleh-Nya bersama kamu ketika tiba-tiba ia terguncang?
اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًاۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ
Bacaan latin: Am amintum man fis-samā’i ay yursila ‘alaikum ḥāṣibā(n), fa sata’lamūna kaifa nażīr(i).
Artinya: Atau, sudah merasa amankah kamu dari Zat yang di langit, yaitu (dari bencana) dikirimkannya badai batu oleh-Nya kepadamu? Kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.
وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ
Bacaan latin: Wa laqad każżabal-lażīna min qablihim fakaifa kāna nakīr(i).
Artinya: Sungguh, orang-orang sebelum mereka pun benar-benar telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka, betapa hebatnya kemurkaan-Ku!
اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ
Bacaan latin: Awalam yarau ilaṭ-ṭairi fauqahum ṣāffātiw wa yaqbiḍn(a), mā yumsikuhunna illar-raḥmān(u), innahū bikulli syai’im baṣīr(un).
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.
اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ هُوَ جُنْدٌ لَّكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِۗ اِنِ الْكٰفِرُوْنَ اِلَّا فِيْ غُرُوْرٍۚ
Bacaan latin: Am man hāżal-lażī huwa jundul lakum yanṣurukum min dūnir-raḥmān(i), inil-kāfirūna illā fī gurūr(in).
Artinya: Atau, siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat menolongmu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.
اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗ ۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ
Bacaan latin: Am man hāżal-lażī yarzuqukum in amsaka rizqah(ū), bal lajjū fī ‘utuwwiw wa nufūr(in).
Artinya: Atau, siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Sebaliknya, mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).
اَفَمَنْ يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلٰى وَجْهِهٖٓ اَهْدٰىٓ اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Bacaan latin: Afamay yamsyī mukibban ‘alā wajhihī ahdā ammay yamsyī sawiyyan ‘alā ṣirāṭim mustaqīm(in).
Artinya: Apakah orang yang berjalan dengan wajah tertelungkup itu lebih mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?
قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ
Bacaan latin: Qul huwal-lażī ansya’akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal-abṣāra wal-af’idah(ta), qalīlam mā tasykurūn(a).
Artinya: Katakanlah, “Dialah Zat yang menciptakanmu dan menjadikan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. (Akan tetapi,) sedikit sekali kamu bersyukur.”
قُلْ هُوَ الَّذِيْ ذَرَاَكُمْ فِى الْاَرْضِ وَاِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
Bacaan latin: Qul huwal-lażī żara’akum fil-arḍi wa ilaihi tuḥsyarūn(a).
Artinya: Katakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi dan kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Bacaan latin: Wa yaqūlūna matā hāżal-wa’du in kuntum ṣādiqīn(a).
Artinya: Mereka berkata, “Kapankah (datangnya) janji (azab) ini jika kamu orang-orang benar?”
قُلْ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِ ۖوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ
Bacaan latin: Qul innamal-‘ilmu ‘indallāh(i), wa innamā ana nażīrum mubīn(un).
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang jelas.”
فَلَمَّا رَاَوْهُ زُلْفَةً سِيْۤـَٔتْ وُجُوْهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقِيْلَ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَدَّعُوْنَ
Bacaan latin: Falammā ra’auhu zulfatan sī’at wujūhul-lażīna kafarū wa qīla hāżal-lażī kuntum bihī tadda’ūn(a).
Artinya: Ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dikatakan (kepada mereka), “Ini adalah (sesuatu) yang dahulu kamu selalu mengaku (bahwa kamu tidak akan dibangkitkan).”
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَهْلَكَنِيَ اللّٰهُ وَمَنْ مَّعِيَ اَوْ رَحِمَنَاۙ فَمَنْ يُّجِيْرُ الْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ
Bacaan latin: Qul ara’aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma’iya au raḥimanā, famay yujīrul-kāfirīna min ‘ażābin alīm(in).
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami (dengan memperpanjang umur kami,) lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”
قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
Bacaan latin: Qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa ‘alaihi tawakkalnā, fasata’lamūna man huwa fī ḍalālim mubīn(in).
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Zat Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya kami bertawakal. Kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ ࣖ
Bacaan latin: Qul ara’aitum in aṣbaḥa mā’ukum gauran famay ya’tīkum bimā’im ma’īn(in).
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika (sumber) air kamu surut ke dalam tanah, siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”
Makna Surat Al-Mulk
Makna atau arti Surat Al-Mulk sangat kaya dan mencerahkan secara spiritual. Surat ini, yang terdiri dari 30 ayat, membahas tema-tema tentang keagungan ciptaan, tujuan hidup, pertanggungjawaban, dan belas kasih Allah.
Surah ini menekankan kedaulatan mutlak Sang Pencipta atas alam semesta. Surat ini mendorong orang-orang beriman untuk merenungkan tanda-tanda di dunia di sekitar mereka. Surat Al-Mulk berfungsi sebagai pengingat akan konsekuensi dari ketidakpercayaan dan ganjaran untuk kesetiaan, mendorong individu untuk merenungkan keberadaan, tindakan, dan hubungan mereka dengan Ilahi. Ajaran-ajaran mendalam dari surat ini menawarkan bimbingan, kenyamanan, dan pemahaman yang lebih dalam tentang kekuatan dan belas kasihan Sang Pencipta, menumbuhkan rasa syukur dan kerendahan hati di antara mereka yang terlibat dengan ayat-ayatnya.
Jadi, manusia dianjurkan untuk terus bersyukur karena telah diberi nikmat di dunia. Namun, jangan lupa untuk tetap menjalankan perintah Allah SWT agar bisa menikmati manfaatnya di akhirat kelak.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai Surat Al-Mulk ayat 1-30 lengkap dengan bahasa Arab, latin dan artinya. Semoga artikel ini bisa membantu detikers ya!
Mukjizat Surat Al Mulk
Perlindungan dan Perisai
Surat Al-Mulk bertindak sebagai perisai bagi mereka yang membacanya, menawarkan perlindungan dari berbagai cobaan, musibah, dan siksa kubur. Bacaannya berfungsi sebagai penjagaan ilahi, memberikan perlindungan spiritual dan fisik.
Penyinaran Alam Kubur
Salah satu mukjizatnya adalah penerangan dan kenyamanan yang diberikan kepada kubur orang yang membacanya secara rutin. Surat Al-Mulk menjadi sumber cahaya, pelipur lara, dan perlindungan di akhirat.
Barakah (Berkah) dalam Kehidupan
Membaca Surat Al-Mulk secara teratur akan membawa berkah dan kemakmuran ke dalam kehidupan seseorang. Surat ini menarik berkah ilahi, kesuksesan, dan kelimpahan, memperkaya aspek spiritual dan duniawi.
Interpretasi Mimpi
Ayat-ayat Surah ini diyakini memiliki potensi untuk memandu dan menafsirkan mimpi. Para qari’ telah melaporkan bahwa mereka mengalami mimpi yang bermakna yang memberikan petunjuk atau wawasan ke dalam kehidupan mereka setelah membaca Surat Al-Mulk.
Mencegah Hukuman dari Alam Kubur
Surat Al-Mulk melindungi orang beriman dari siksa kubur. Bacaannya membantu meringankan kesulitan dan cobaan yang mungkin dihadapi setelah kematian.
Penyucian dan Pengampunan
Membaca Surah Al-Mulk dapat membersihkan jiwa, memohon pengampunan atas dosa dan kesalahan. Surah ini mendorong pertobatan dan pemurnian spiritual, mengundang rahmat dan pengampunan Allah.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa yang dimaksud dengan Surat Al-Mulk?
Surat Al-Mulk adalah surat ke-67 dalam Al-Quran, terdiri dari 30 ayat.
Apa pentingnya membaca Surah Al-Mulk?
J: Membaca Surat Al-Mulk memiliki manfaat spiritual yang sangat besar, berfungsi sebagai perisai pelindung dan memperkuat keimanan.
Apa tema dari Surat Al-Mulk?
Surah Al-Mulk menekankan pada keagungan ciptaan Allah, pertanggungjawaban, dan tujuan hidup.
Apakah ada waktu khusus untuk membaca Surat Al-Mulk?
Disarankan untuk membaca Surah Al-Mulk sebelum tidur untuk mendapatkan berkah perlindungan.
Dapatkah Surah Al-Mulk dibaca untuk tujuan tertentu?
Ya, membacanya dengan niat tertentu dapat mencari perlindungan dan berkah dalam berbagai aspek kehidupan.
Seberapa sering seseorang harus membaca Surah Al-Mulk?
Pembacaan secara teratur, baik setiap hari atau setiap minggu, dianjurkan untuk mendapatkan manfaat spiritualnya.
Apa dampak dari memahami makna ayat-ayatnya?
Memahami maknanya akan memperkuat hubungan spiritual dan kedalaman perenungan.
Bagaimana Surah Al-Mulk memberi manfaat bagi orang-orang yang beriman?
Surat Al-Mulk menanamkan rasa tanggung jawab, rasa syukur, dan hubungan yang lebih kuat dengan Allah di antara orang-orang yang beriman.
Pelajaran apa yang dapat diambil dari Surat Al-Mulk?
Surat Al-Mulk mengajarkan tentang kebesaran Sang Pencipta, tujuan penciptaan, dan konsekuensi dari keimanan dan ketidakpercayaan.